Punya masalah soal rantai pasok? Saatnya ubah strategi seperti Target!

Siapa sih yang tidak kenal dengan toko ritel Target? Yap! Target merupakan salah satu toko ritel terbesar di Amerika Serikat yang menjual berbagai macam produk, mulai dari Elektronik, FMCG, Peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Dibalik terkenalnya toko ritel Target, ternyata toko ini tidak luput dari permasalahan manajemen rantai pasokan, khususnya perihal inventaris atau penyimpanan stok di gudang. 

Permasalahan manajemen rantai pasokan pada toko ritel Target dikarenakan tidak mengikuti perkembangan teknologi untuk melakukan sistem manajemen rantai pasokan menggunakan software yang mumpuni. Saat ini, Target memutuskan untuk melakukan perencanaan ulang jaringan toko ritel antara pusat perdagangan atau commerce dengan komunitas. Strategi tersebut diubah agar aktivitas bisnis semakin efektif, mengingat pelanggan yang lebih sering berbelanja pada toko ritel offline. Hal ini juga membuat Target berusaha untuk memperluas toko ritel penjualan offline dan gudang. 

Sayangnya, perubahan strategi untuk memperluas toko ini juga menimbulkan masalah baru, yaitu terlalu banyaknya tenaga kerja di gudang. Produk yang disimpan di gudang sangat banyak sehingga karyawan terpaksa menghabiskan waktu lebih untuk berjalan & mengisi ulang produk pada lantai penjualan. Oleh karena itu, Target memutuskan untuk mengubah kembali strateginya. Diharapkan dengan adanya strategi baru pengisian inventaris bisa lebih cepat dan penyimpanan stok di gudang bisa dikurangi. Hal ini dilakukan dengan catatan sales floor display toko ritel offline harus tetap terisi penuh. Target berencana untuk pindah ke RFID (Radio Frequency Identification) untuk meningkatkan akurasi inventaris dalam mendukung pesanan toko online maupun offline. Oleh karena itu, dibutuhkan software inventaris yang dapat mengintegrasi dan menyelesaikan seluruh kebutuhan Target. 

Target memutuskan untuk menggunakan software inventaris, tetapi utamanya yang memiliki WMS atau warehouse management system yang berguna untuk perencanaan inventaris, digital merchandising, pemesanan dan prediksi pada pesanan toko, serta prediksi permintaan supplier. Software tersebut dirancang untuk mengatasi pemenuhan inventaris. Disisi lain, terdapat pengaturan canggih untuk pesanan online maupun offline yang dapat diakses ke inventaris, kapasitas maupun kendala, serta instruksi dalam software tersebut. Beriringan dengan adanya software tersebut, Target memutuskan untuk memiliki pusat distribusi untuk pengiriman yang jaraknya dekat untuk meningkatkan efisiensi waktu. Pengembangan tersebut baru dilakukan di New York karena jarak antara toko ritel offline dengan pelanggan yang tidak begitu jauh.

Software inventaris tidak hanya dapat membantu manajemen toko ritel offline seperti Target dalam mengubah strategi rantai pasok, tetapi juga dapat membantu dalam memprediksi pesanan toko, perencanaan inventaris, dan berbagai kebutuhan toko ritel lainnya. Software inventaris seperti ini sudah bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau dan disesuaikan untuk dapat digunakan oleh berbagai jenis usaha, mulai dari toko ritel, usaha makanan dan minuman, komoditas, dan yang lainnya. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang software inventaris terpraktis dengan klik di sini