Carrefour merupakan salah satu supermarket terbesar di dunia yang saat ini sedang mengalami kebangkrutan di Indonesia. Pada tahun 2019, beberapa media menyebutkan bahwa Carrefour akan diakuisisi oleh toko ritel lainnya, yaitu Transmart dan Circle K. Saat ini, saham Carrefour Indonesia diakuisisi dan dipertahankan oleh Transmart sebesar 60%. Lalu, apa yang membuat Carrefour Indonesia mengalami kebangkrutan?
Setiap toko ritel memiliki manajemen yang berbeda, strategi penjualan yang berbeda, maupun pengalaman konsumen yang berbeda. Dalam kasus ini, yaitu Carrefour Indonesia mengalami permasalahan pada inventaris dan pemasaran. Munculnya banyak kompetitor baru membuat perusahaan supermarket asal Perancis memutuskan untuk menutup gerainya di beberapa kota. Carrefour tidak mampu bersaing karena harga ritel lebih tinggi dibandingkan kompetitornya. Sehingga nilai penjualan turun dan Carrefour mengalami kebangkrutan.
Selain itu, Carrefour mengalami permasalahan dalam memanajemen inventaris tokonya. Hal tersebut berimbas kepada persediaan barang yang cepat habis dan juga kelebihan stok. Jika Carrefour melakukan perencanaan inventaris, maka perusahaan bisa mengetahui barang apa yang sering dibeli oleh pelanggan dan barang apa yang tidak diminati sehingga tidak terjadi kedua hal tersebut. Perencanaan inventaris dapat membantu Carrefour untuk memprediksi berapa biaya operasional gudang dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang dari supplier. Tentunya selain menghindari permasalahan inventaris, juga akan bisa membuat bisnis lebih berkembang.
Oleh karena itu, Carrefour memutuskan untuk membuat software inventaris, terutama untuk pengoperasian gudang yang sebelumnya masih manual. Software inventaris dapat membantu Carrefour untuk mengumpulkan data dari masing-masing toko ritel, gudang, maupun e-commerce. Disisi lain, Carrefour berharap dengan adanya software inventaris, pelanggan dapat merasakan customer experience yang berbeda. Software inventaris tersebut dapat membantu Carrefour untuk mengurangi limbah agar menghemat energi, mengurangi polusi, dan yang paling penting adalah mengefisiensi biaya.
Software inventaris tidak hanya membantu persediaan barang seperti Carrefour, tetapi dapat menghemat energi yang bertujuan untuk mengefisiensi biaya operasional. Software inventaris sangat diperlukan oleh berbagai jenis usaha untuk membantu bisnisnya, terutama pada manajemen stok. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang software inventaris terpraktis dengan klik disini.